Setiap orang pasti mempunyai harapan-harapan dalm hidup nya ke depan. 
Kenapa demikian?karena harapan merupakan suatu/sebagai motivasi untuk 
diri seseorang untuk mencapai sesuatu yang di inginkan untuk dimasa 
depan. Begitu pentingnya harapan tersebut di tanamkan dalam diri kita, 
sehingga kelak secara otomatis kita akan termotivasi untuk maju 
melangkah dalam meraih suatu yang kita inginkan. Berhasil atau tidaknya 
suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, 
misalnya dalam belajar, jika seseorang ingin nilai yang tinggi maka 
berusahalah untuk menggapainya, tetapi tidak ada usaha, menghadapi ujian
 dengan santai. Bagaimana mau mendapatkan hasil yang terbaik.
Harapan adalah sesuatu yang diinginkan oleh manusia, yang diinginkan 
atau dimiliki dengan segenap jiwa dan keyakinan agar sesuatu terjadi.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri 
sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk 
mewujudkannya diperlukan usaha dan doa yang sungguh-sungguh. Harapan 
hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah 
sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak 
terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki 
kesamaan, yaitu : Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud. 
&  Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan 
hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
 Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
• Kelangsungan hidup (survival).
• Keamaanan (safety).
• Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
• Diakui lingkungan (status).
• Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia 
mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan 
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Minggu, 24 Juni 2012
Manusia dan Harapan
A. Pengertian Harapan
 
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
 
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)
C. Kepercayaan
 
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
D. Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
 
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
- Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
 - Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
 
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)
C. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
- Ia tidak percaya pada diri sendiri.
 - Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
 - Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
 - Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
 
D. Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
- Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
 - Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
 - Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
 - Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
 
- Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
 - Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
 - Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
 - Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
 - Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
 
Manusia dan Kegelisahan
A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah,
 yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak 
tenang, tidak sabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang 
menggambarkan seseorang yang tidak tenteram hati maupun perbuatan, 
merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun
 dalam kecemasan.
Kegelisahan
 dapat diketahui dari gejala tingkah laku seseorang dalam situasi 
tertentu. Gejala tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalnya 
berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, 
memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangan, duduk 
termenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah murung, dan malas 
bicara.
Sigmund
 Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan 
yang menimpa manusia, yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan 
neorotik, dan kecemasan moril.
a). Kecemasan obyektif
Pengalaman
 perasaan sebagai akibat pengamatan atau bahaya dunia luar. Bahaya 
adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk 
mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari 
sifat pembawaan, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi 
takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda atau keadaan tertentu 
dari lingkungannya.
b). Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan
 ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut 
Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni:
- Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, dan orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
 - Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya.
 - Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id, meskipun ego dan superego melarangnya.
 
c). Kecemasan moril
Kecemasan
 moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki 
bermacam-macam emosi, antara lain iri, benci, dendam, dengki, marah, 
gelisah, cinta, dan rasa kurang.
Rasa
 iri, benci, dengki, dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu 
secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena 
itu, sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami 
orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, 
bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, 
gelisah, dan putus asa.
- SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
 
Sebab-sebab
 orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan 
hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari 
luar maupun dari dalam.
- USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
 
- Mulai dari diri kita sendiri, yaitu bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
 - Memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhan Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun.
 
B. KETERASINGAN
Katerasingan berasal dari kata terasing, dan dari kata dasar asing.
 Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing
 berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau 
terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan 
tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Yang
 menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang 
tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau 
kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau 
sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Perbuatan iti misalnya 
mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina orang, dan 
sombong.
C. KESEPIAN 
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman.
- Sebab-sebab terjadinya kesepian
 
Bermacam-macam
 penyebab terjadinya kesepian. Salah satunya frustasi. Dalam hal itu, 
orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka
 bergaul, dan lebih senang hidup sendiri. Orang yang frustasi itu 
bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai. Orang yang 
bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga 
dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena 
menyendiri itu mengakibatkan kesepian.
D. KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian
 berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat 
ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang 
jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, 
tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, 
keadaan tanpa asal-usul yang jelas.
- Sebab-sebab terjadi ketidakpastian
 
Orang
 yang pikirannya terganggu tidak dapat berpikir secara teratur, apalagi 
mengambil kesimpulan. Dalam berpikir, manusia selalu menerima 
rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh 
rangsang-rangsang baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan 
waktu yang cukup lama dan sukar. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir
 dengan pasti ialah:
- Obsesi
 
Gejala
 neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang 
terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau 
sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya, selalu berpikir 
ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
- Phobia
 
Rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
- Kompulasi
 
Adanya
 keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan 
yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
- Histeria
 
Neorosa
 jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit 
yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari
 sikap orang lain.
- Delusi
 
Pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Delusi ada tiga macam, yaitu:
a)      Delusi persekusi
Menganggap keadaan sekitarnya jelek.
b)      Delusi keagungan
Menganggap dirinya orang penting dan besar.
c)      Delusi melancholis
Merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa.
- Halusinasi
 
Khayalan
 yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Halusinasi buatan, misalnya 
dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang 
karena halusinasi, orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap 
dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi 
dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya.
- Keadaan emosi
 
Dalam
 keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak
 pada keseluruhan pribadinya, antara lain gangguan pada nafsu makan, 
pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah 
tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan 
lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula 
berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, 
resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, 
termenung, dan menyendiri.
- Usaha-usaha penyembuhan ketidakpastian
 
- Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu tergantung kepada mental penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
 - Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan.
 - Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.
 - Orang yang bersikap sombong atau angkuh,bila mengalami musibah baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan adalah masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.
 
Sumber : ibdbayuerfiyanto.blogspot.com/2010/04/ibd-bab-10-manusia-dan-kegelisahan.html
Manusia dan Tanggung Jawab
Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban merupakan tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Kewajiban terbatas
b) Kewajiban tidak terbatas
Tanggung jawab
Pengertian Tangung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.
Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
Berdasarkan penjalasan di atas, maka dapat kita jelaskan macam-macam dari bentuk tanggungjawab sebagai berikut :
Macam-macam Tanggungjawab :
- Tanggungjawab terhadap diri sendiri
 
langkah untuk dikerjakan lebih terfokus. Yang terpenting dari semua itu adalah berpikir dan bersikap positif walau apapun yang terjadi. Kesuksesan dimasa depan tidak terkait erat dengan latar belakang maupun latar depan. Keadaan dalam merespon keadaan menentukan tingkat
keberhasilan. Suatu keadaan yang sama, tetapi bila direspon secara berbeda maka akan memberikan hasil yang berbeda pula. Sebagai contoh adalah kehidupan mengenai sepasang saudara kembar di Amerika Serikat. Kejadian ini berlangsung sekitar tahun 1950-an. Keluarga pasangan saudara kembar ini berantakan. Sang kakak merespon keadaan itu secara positif, dan bertekad untuk sukses dalam kehidupan. Berkat usaha keras dalam belajar dan tekadnya yang besar, maka ia berhasil menjadi senator ternama di Amerika Serikat. Sedangkan saudara kembarnya sendiri melihat kekacauan dalam keluarganya itu secara negatif. Sehingga ia kehilangan kendali dan selalu berusaha menghancurkan dirinya sendiri. Akibatnya, ia harus mendekam di penjara seumur hidup karena melakukan tindakan kejahatan yang sangat fatal. Tidak ada orang lain yang harus dipersalahkan. Kesalahannya sendiri merupkan penyebab dari nasib buruknya itu. Dalam kisah tersebut terdapat perbedaan rasa tanggungjawab hidup yang besar. Faktor pembeda yang pertama adalah kepahaman terhadap potensi dalam diri masing-masing individu. Sang kakak merasa memiliki potensi yang cukup untuk ia kembangkan lebih lanjut. Oleh sebab itu, ia merasa bertanggung jawab untuk dapat meraih kehidupannya yang lebih baik. Sedangkan sang adik sama sekali tidak melihat potensi yang ada di dalam dirinya. Sehingga sang adik tidak merasa mampu mengemban tanggungjawab kehidupam ini dengan baik. Selain itu, sang kakak sudah menetapkan tujuan yang pasti, sehingga setiap langkahnya terarah. Sedangkan sang adik tidak memiliki tujuan hidup yang pasti. Sehingga, ia merasa tidak perlu bertanggungjawab terhadap kehidupan ini. Sementara sang kakak selalu menyikapi keadaan secara positif. Dilain pihak, sang adik tidak melihat sisi positif dari bencana yang menimpa keluarga mereka. Perbedaan tingkat rasa tanggungjawab hidup diantara mereka berdua telah menyebabkan perbedaan nasib yang sangat besar pula.
Dari contoh di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa hanya diri kita sendirilah yang bertanggungjawab menentukan
kehidupan seperti apa yang kita harapkan. Sedangkan orang lain tidak bertanggungjawab terhadap nasib ataupun esuksesan kita. Peran dari orang lain hanya bersifat sebagai instrumen yang melengkapai usaha diri kita sendiri.
- Tanggungjawab terhadap Keluarga
 
anaknya, anggota keluarga saling tanggungjawab. Anggota keluarga saling membantu dalam keadaan susah, saling mengurus di usia tua dan dalam keadaan sakit. Ini terlepas dari apakah kehidupan itu berbentuk perkawinan atau tidak. Di lihat dari segi tanggungjawab, orang tua adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan anak. Anak dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua, orang yang pertama kali dijumpai anak adalah orang tuanya, jadi secara tidak langsung ayah dan ibu adalah guru pertama bagi anak, disadari atau tidak oleh orang tua itu sendiri.
- Tanggungjawab terhadap masyarakat
 
berbagai norma. Ini merupakan bentuk dari tanggungjawab terhadap masayarakat, dimana di dalam masyarakat telah ada aturan-aturan. Kehidupan bersama antar manusia membentuk norma yang kemudian berkembang menjadi aturan-aturan, hukum-hukum yang dibutuhkan suatu masyarakat tertentu. Dalam negara-negara modern aturan-aturan atau hukum-hukum tersebut termaktub dalam sebuah sistem hukum dan sama bagi semua warga. Apabila aturan-aturan ini dilanggar yang bersangkutan harus memperoleh hukuman atau sanksi. Jika ia misalnya merugikan hak milik orang lain maka Pengadilan dapat menghukum sikap yang bersalah (pelanggaran) berdasarkan KUHP.
- Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
 
- Pertama, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif. Para penganut teori human capital berpendapat bahwa pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi manfaat moneter ataupun non-moneter. Manfaat non-meneter dari pendidikan adalah diperolehnya kondisi kerja yang lebih baik, kepuasan kerja, efisiensi konsumsi, kepuasan menikmati masa pensiun dan manfaat hidup yang lebih lama karena peningkatan gizi dan kesehatan. Manfaat
moneter adalah manfaat ekonomis yaitu berupa tambahan pendapatan seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya. Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.
- Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang
lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total pendapatan
yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja.
- Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan,
fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda.
Jelaslah bahwa investasi dalam bidang pendidikan tidak semata-mata untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi tetapi lebih luas lagi yaitu
perkembangan ekonomi. Perkembangan ekonomi akan tercapai apabila sumber daya manusianya memiliki etika, moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan kewajiban yang kesemuanya itu merupakan indikator hasil pendidikan yang baik. Dari paparan di atas tampak bahwa pendidikan adalah wahana yang amat penting dan strategis untuk perkembangan ekonomi dan integrasi bangsa.
- Tanggungjawab terhadap Tuhan
 
sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.
Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa sesame teman..
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
sumber: http://wahyuadipurnomo13.blogspot.com/2012/01/tugas-ibd-4-manusia-dan-tanggung-jawab.html
Sabtu, 23 Juni 2012
Manusia dan Pandangan Hidup
 Pengertian Pandangan Hidup 
Setiap
 manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat 
kodrati. Karena itu is menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu 
dijelaskan pula apa anti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya 
pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, 
petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil 
pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan 
tempat hidupnya.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
  Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pengertian Ideolgi 
Ideologi
 adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh
 Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan 
“sainstentang ide”. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang 
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan 
Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari 
hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau 
sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh 
anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk 
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah 
sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang 
diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti 
politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah 
ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang 
eksplisit.
Cita-Cita 
Menurut
 kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, 
harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, 
maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa 
mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor.
- Faktor manusia
- Faktor kondisi
- Faktor tingginya cita-cita
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor.
- Faktor manusia
- Faktor kondisi
- Faktor tingginya cita-cita
Dalam
 bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena 
kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah 
seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk 
jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, 
dan seterunya.
Kebajikan
Kebajikan
 atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya
 sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan nonna-norrna 
agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment).
Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh.
Pengertian Usaha/Perjuangan
Usaha
 atau perjuangan adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan tujuan atau 
cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia tak ada artinya. Manusia 
diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang dititipkan-Nya harus 
dipotensialkan sesuai kemampuannya.
Perjuangan
 merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup dan kehidupan. Perjuangan 
merupakan bentuk dari serangkaian upaya yang dilakukan. Ketika berupaya 
untuk meraih apa yang kita inginkan, kita tentu membutuhkan serangkaian action,
 strategi dan perilaku yang tepat. Pengulangan ketiganya secara terus 
menerus melalui perbaikan dan pengembangan yang dibutuhkan sesungguhnya 
merupakan inti dari perjuangan hidup.
Kedua
 adalah perwujudan, yang mengartikan perlunya implementasi dan hasil 
nyata. Ketika suatu tujuan telah ditetapkan dan ingin dicapai maka 
langkah berikutnya harus disertai dengan implementasi. Disetiap proses 
perjuangan selalu membutuhkan implementasi nyata. Hasil nyata akan 
terwujud apabila kita bisa menjaga proses implementasi dengan baik dan 
benar. Hasil yang mampu dicapai merupakan wujud dari sebuah perjuangan.
Perjuangan
 tidak selalu identik dengan lamanya kita melakukan proses implementasi 
untuk mewujudkan keinginan kita. Bisa jadi seseorang membutuhkan 
perjuangan yang lebih singkat dengan sedikit sumber daya yang 
dibutuhkan, sedangkan individu lainnya justru sebaliknya.Kesiapan, 
ketersediaan dan kualitas sumber daya, strategi, situasi dan tingkat 
kesulitan yang dihadapi, serta dukungan dari lingkungan eksternal amat 
menentukan seberapa besar dan lamanya sebuah perjuangan harus dilakukan.
Ketiga
 adalah kata-kata. Kata-kata adalah sesuatu yang kita ucapkan baik 
secara internal maupun eksternal. Serangkaian kata-kata merupakan alat 
komunikasi. Perjuangan membutuhkan kata-kata untuk mengkomunikasikan 
tujuan yang akan dan telah dicapai. Kata-kata akan semakin memperjelas 
proses perjuangan yang sedang dan telah dilakukan.
Pengertian Keyakinan/Kepercayaan
Keyakinan
 adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup 
tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena 
keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu 
benar — atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada 
suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata 
surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru. Keyakinan/kepercayaan
 yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan 
Tuhan. Menurut Prof. Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu 
aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
(a) Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan.
(b) Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir.
(c) Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib Minya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.
(a) Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan.
(b) Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir.
(c) Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib Minya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.
Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Setiap
 manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu 
untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. 
Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang 
baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Adapun 
langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yakni:
§  Mengenal
Mengenal
 merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari 
setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan 
hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti 
mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan 
hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum 
manusia itu belum turun ke dunia.
§  Mengerti
Tahap
 kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti 
disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila 
dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan
 hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan 
bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang 
berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu 
Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur 
kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
§  Menghayati
Langkah
 selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati 
pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh 
gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu 
sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
§  Meyakini
Setelah
 mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun 
ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di 
akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita 
hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh 
suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
§  Mengabdi
Pengabdian
 merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini 
sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih
 oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. 
Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi 
kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup 
dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.
Kamis, 21 Juni 2012
Tugas 3 Bahasa Indonesia 2 # (Proposisi, Premis, Term, dan Penalaran)
June 21st, 2012 • Related • Filed Under
     
Nama  : Saepudin
Kelas  : 3KA28/TKA11
NPM  : 1A111272
1. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PROPOSISI ?
Jawaban :
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti
 penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh 
kedua-duanya.
Maksud kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat proposisi 
standar tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar dan salah sekaligus.
Rumus ketentuannya :
Q +  S  +  K  +  P
 Keterangan :
Q : Pembilang / Jumlah
(ex: sebuah, sesuatu, beberapa, semua, sebagian, salah satu, bilangan satu s.d. tak terhingga)
Q boleh tidak ditulis, jika S (subjek) merupakan nama dan subjek yang pembilang nya sudah jelas berapa jumlahnya :
a. Nama (Pram, Endah, Ken, Missell, dll)
b. Singkatan (PBB, IMF, NATO, RCTI, ITC, NASA, dll)
c. Institusi (DPRD, Presiden RI, Menteri Keuangan RI, Trans TV, Bank Mega, Alfamart, Sampurna, Garuda Airways, dll).
S : Subjek adalah sebuah kata atau rangkaian beberapa kata untuk 
diterangkan atau kalimat yang dapat berdiri sendiri (tidak menggantung).
K : Kopula, ada 5 macam : Adalah, ialah, yaitu, itu, merupakan.
P : Kata benda (tidak boleh kata sifat, kata keterangan, kata kerja).
2. CONTOH KALIMAT PROPOSISI !
Jawaban :
Contoh :
1. Gedung MPR terletak 500 meter dari jembatan Semanggi.
Jawaban :
1. Cari P (kata bendanya dulu) : Gedung MPR atau Jembatan Semanggi,
2. Pasang K (kopula) yang cocok : adalah
3. Bentuk S (subjek) yang relevan : (lihat contoh)
4. Cari bentuk Q – nya yang sesuai.
Benar :
a. Sebuah + gedung yang terletak 500 meter dari jembatan Semanggi + adalah + gedung MPR.
b. Sebuah + jembatan yang terletak 500 meter dari gedung MPR + adalah + jembatan Semanggi.
Salah :
500 meter + dari jembatan Semanggi + adalah + gedung MPR.
Q benar : 500 meter
S salah : dari jembatan Semanggi à tidak bisa berdiri sendiri / ngegantung
K benar : adalah
P benar : gedung MPR
2. Anastasia sedang menyanyi.
Jawaban :
Benar :
a. Seorang + Anastasia + adalah + penyanyi.
b. Anastasia + adalah + penyanyi. (Q boleh dihilangkan)
Q : Seorang
S : Anastasia (nama)
K : adalah
P : penyanyi (kata benda)
Salah :
Seorang + penyanyi + adalah + Anastasia.
Q benar : seorang
S benar : penyanyi
K benar : adalah
P benar : Anastasia
Yang memnyebabkan kalimat ini salah adalah MAKNANYA BERUBAH.
Seakan setiap orang yang meyanyi itu adalah Anastasia, Anastasia hanya hanya sebuah nama orang dan hanya ada 1.
3. Gempa bumi akan terjadi pada pukul 22.00 WIB di daerah pesisir pantai.
Jawaban :
1. Cari P (kata bendanya) dahulu : gempa bumi / pesisir pantai
2. Pasangkan K (kopula) yang cocok : adalah/yaitu
3. Bentuk S (subjek) yang relevan : (lihat contoh)
4. Cari bentuk Q – nya yang sesuai.
Benar :
a. Suatu + bencana yang akan terjadi pada pukul 22.00 WIB di daerah pesisir pantai + adalah + gempa bumi.
b. Sebuah + daerah yang akan mengalami gempa bumi pada pukul 22.00 WIB + yaitu + pesisir pantai.
Salah :
Pukul 22.00 WIB + di daerah pesisir pantai yang akan terjadi + adalah + gempa bumi.
Q salah : Pukul 22.00 WIB bukan merupakan pembilang tapi keterangan waktu.
S salah : kalimatnya tidak bisa berdiri sendiri / ngegantung
3. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PREMIS ?
Jawaban :
Premis ialah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan 
kesimpulan. Merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis mayor 
dan premis minor. Subjek pada kesimpulan itu merupakan term minor. Term 
menengah menghubungkan term mayor dengan term minor dan tidak boleh 
terdapat pada kesimpulan. Perlu diketahui, term ialah suatu kata atau 
kelompok kata yang menempati fungsi subjek (S) atau predikat (P).
Contoh :
1. Semua cendekiawan adalah manusia pemikir
2. Semua ahli filsafat adalah cendekiawan
3. Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.
4. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN TERM ?
Jawaban :
Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang  merupakan 
ekspressi verbal dari suatu pengertian. Bagian dari proposisi yang 
berfungsi sebagai subyek  atau predikat, serta dapat berfungsi sebagai 
penghubung antara dua proposisi yang disebut premis dalam sebuah 
silogisme. Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun 
setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Alasannya: tidak semua 
kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri  merupakan ekspressi verbal
 dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya  sendiri 
berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi.
Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. 
Jenis kata seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung,
 pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term 
majemuk).
Jenis-Jenis Term :
Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang  dikandungnya) :
- Term Univok (satu kata, satu pengertian) : karyawan,  pelanggan, guru, manager.
- Term Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian):   genting, bulan, bait, pasar.
- Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa  berbeda): ada, suap, sehat.
Dalam kaitan dengan jumlah kata :
- Term Tunggal : gunung, manusia, kejahatan.
- Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola, CEO, TQM, BKIA, KPKPN.
Term ditinjau dari luasnya :
- Term Singular: mengatakan tentang satu hal tertentu
- Term Partikular: mengatakan tentang sebagian
- Term universal: mengatakan tentang seluruh luasnya.
Berdasarkan sifatnya :
- Term Distributif: berlaku untuk setiap anggota
- Term Kolektif: berlaku pada sesuatu sebagai satu  kesatuan
Berdasarkan fungsinya dalam proposisi dan silogisme :
- Term subyek
- Term predikat
- Term menengah / terminus medius.
5. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PENALARAN ?
Jawaban :
Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk 
menghung-hubungkan data atau pakta yang ada sehingga pada satu 
kesimpulan. Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh 
tidak benar disinilah letak kerjanya penalaran orang akan menerima data 
dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas 
kebenarannya. Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk menapai
 satu simpulan ini harus berbentuk kalimat pernyataan. Kalimat 
pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut reposisi.
6. BUATLAH CONTOH PENALARAN !
Jawaban :
- Ketika seorang pengemis berkata : ”kasihanilah saya orang biasa”. Itu merupakan suatu ungkapan yang tidak logis.
- Ketika seorang peneliti mencari penyebab mengapa orang mabuk? Ada 3 peristiwa yang ditemuinya
- ada orang yang mencampur air dengan brendi dan itu menyebabkan dia mabuk
- ada yang mencampur air dengan tuak kemudian dia mabuk
- ada lagi yang mencampur air dengan whiski kemudian akhirnya dia mabuk juga
Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/06/tugas-3-bahasa-indonesia-2-proposisi-premis-term-dan-penalaran/
Langganan:
Komentar (Atom)