Senin, 30 April 2012
Maling..No Way
Hari itu kami sedang mengikuti pemilihan Kepala Desa (Kades ) di desa tempat kami tinggal. Balai Desa yang jadi tempat pemilihan itupun begitu sesak dan begitu pengap sampai akhirnya kami harus keluar dari kerumunan warga yang sibuk dengan pemilihan Kades itu.
Seorang dari temanku punya ide untuk main ke desa yang dekat daerah itu, Maman atau biasa dipanggil Alex. Sebetulnya saya tau alasan Maman mengajak kami kesitu, tradisi di tempat kami kalo ada pemilihan kades atau lurah, kita boleh mengambil apapun yang ada diluar asalkan bukan barang - barang berharga tinggi seperti motor, mobil atau barang elektronik yang punya harga tinggi, biasanya barang yang diambil atau dijarah itu seperti hewan ternak yang sedang di luar atau tanaman seperti buah2an atau hasil kebun. Kades atau lurah yang terpilih nantilah yang akan mengganti semua barang kehilangan tersebut.
Setelah sampai di tempat tujuan, kamipun langsung mencari barang yang mau dijarah.
Satu persatu tempat kami datangi, sampai ke kandang bebekpun kita masuki. Pas kita lagi ngejar seekor ayam buat dijarah tiba -tiba saja dari arah lain kami dikagetkan dengan segerombol warga yang berlari ke arah kami dengan membawa senjata tajam seperti samurai, parang, cerulit sampai balok kayupun ga ketinggalan.
Tanpa ada komando kita berlari ke arah pematang sawah yang kebetulan baru dipanen.
Dengan perasaan penuh ketakutan kami berlari seperti orang yang kesetanan, ga peduli sawah yang becek atau yang belum dipanen sekalipun kita terobos bak traktor yang sedang membajak sawah.
Sampai akhirnya teman saya yang bernama Alex jatuh tersungkur di sawah akibat terpeleset.
"Allahu Akbar"!! teriak Wawan yang melihat Maman terjatuh. Sambil terus berlari Wawan cuma bisa teriak memberitahu kalo Alex terjatuh. Ya Allah mudah-mudahan Maman baik-baik saja, doaku dalam hati.
Seketika itu Wawan teriak memanggil dengan napas tersendat-sendat. Ketika saya melihat ke arah Maman, rasa takut yang tadi begitu besar hilang seketika ketika melihat Maman dibiarkan begitu saja tersungkur di sawah oleh segerombolan orang yang berlari mengejar kami tadi.
Setelah itu kami sadar kalo kami bukanlah yang mereka kejar.
Ternyata mereka mengejar pasukan Pengendali Masyarakat ( DALMAS ) yang menangkap rekannnya karena mencuri ayam dan kambing di sekitar kampung itu.
Semoga Maman dan Wawan masih ingat kenangan yang ga bisa dilupakan ini.
dan semoga cerita ini bisa sedikit memberi pelajaran bagi kita semua.
Selasa, 24 April 2012
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif
Pengertian & Contoh1. Pengertian Kemampuan PenalaranInduktif
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 : 14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
1. Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berpikir logis.
2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3. Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Selanjutnya Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) menjelaskan bahwa secara garis besar terdapat dua jenis penalaran yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif. Penalaran deduktif adalah cara menarik kesimpulan khusus dari hal-hal yang bersifat umum. Sedangkan penalaran induktif adalah cara menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat khusus.
Menurut Suriasumantri (dalam Shofiah, 2007 :15) penalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang berupa penarikan kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang khusus. Artinya,dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan.
Kesimpulan umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti. Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus.
Aspek dari penalaran induktif adalah analogi dan generalisasi. Menurut Jacob (dalam Shofiah, 2007 :15), hal ini berdasarkan bahwa penalaran induktif terbagi menjadi dua macam, yaitu generalisasi dan analogi.
• Analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogi dapat juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.
• Ganaralisasi adalah penarikan kesimpulan umum dari data atau fakta-fakta yang diberikan atau yang ada.
Hipotesa berasal dari bahasa Yunani: hypo= di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah.Dalam berfikir sehari-hari, orang menyebutnya anggapan, perkiraan, dugaan, dan sebagainya. Hipotesa juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa diantara sejumlah fakta ada hubungan tertentu.
Proses pembentukan hipotesa adalah proses penalaran, yang melalui tahap-tahap tertentu. Hal demikian juga terjadi dalam pembuatan hipotesa ilmiah, yang dilakukan dengan sadar, teliti, dan terarah.
Teori
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta .[1] Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya.
Manusia membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu (misalnya, benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan). Sering kali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan (misalnya : apabila kucing mengeong berarti minta makan). Sebuah teori membentuk generalisasi atas banyak observasi dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren dan saling berkaitan.
Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang diramalkan oleh suatu teori namun belum pernah terobservasi. Sebagai contoh, sampai dengan akhir-akhir ini, lubang hitam dikategorikan sebagai teoritis karena diramalkan menurut teori relativitas umum tetapi belum pernah teramati di alam.
Terdapat miskonsepsi yang menyatakan apabila sebuah teori ilmiah telah mendapatkan cukup bukti dan telah teruji oleh para peneliti lain tingkatannya akan menjadi hukum ilmiah. Hal ini tidaklah benar karena definisi hukum ilmiah dan teori ilmiah itu berbeda. Teori akan tetap menjadi teori, dan hukum akan tetap menjadi hukum.
Kausalitas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kausalitas merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Alternatif dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif. Perbedaan dasar di antara keduanya dapat disimpulkan dari dinamika deduktif tengan progresi secara logis dari bukti-bukti umum kepada kebenaran atau kesimpulan yang khusus; sementara dengan induksi, dinamika logisnya justru sebaliknya. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
SALAH NALAR : Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat.
Referensi :http://bagus3ea04.blogspot.com/2010/02/penalaran-induktif.html
Minggu, 22 April 2012
MANUSIA DAN KEINDAHAN
A. Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, artik kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
 Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya 
tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti 
tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal. 
Apakah keindahan Itu ?
Sebenarnya
 sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu 
suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. 
Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang 
berwujud atau suatu karya.
Menurut
 cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita 
abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan 
itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” 
(keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan
 filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. 
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni
1.   keindahan dalam arti luas
2.   keindahan dalam arti estetis murni
3.   keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan
 alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang
 didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang 
watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan 
keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus 
menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. 
Orang
 Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adap 
kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam 
arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan 
berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan 
pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : 
keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan 
intelektual.
Nilai estetik.
Dalam
 rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa 
pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai 
sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan 
sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup 
dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu 
relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, 
karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. 
Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai 
terbukti ketakbenarannya.
Apa sebab manusia menciptakan keindahan ?
1.   Tata nilai yang telah usang
2.   Kemerosotan zaman
3.   Penderitaan Manusia
4.   Keagungan Tuhan
B. Renungan
Renungan
 berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau 
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. 
Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling”
 ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini 
terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika 
menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah 
filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain 
menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression 
adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif 
yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang 
menghasilkan gambaran angan-angan (images).”
Seorang
 tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni 
aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah
 mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan 
berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam 
kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami 
perasaan yang sama.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik  merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato
 yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi 
keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan 
suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika 
Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai 
realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini 
yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni 
yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita 
duniawi.
Teori Psikologis
Para
 ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut 
hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan 
metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan 
bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah 
sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk 
terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari 
keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang 
dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller,
 asal seni  adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang
 ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan 
menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan 
adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan 
(signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari 
perasaan manusia.
C. KESERASIAN
Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.Perpaduan misalnya : orang berpakaian antara kulit dan warna yang dipakai harus cocok.
Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.Perpaduan misalnya : orang berpakaian antara kulit dan warna yang dipakai harus cocok.
Contoh
 yang menunjukkan unsur ukuran-ukuran yang seimbang atau tidak 
seimbang/serasi, misalnya dalam memadu rumah dari halaman akan kelihatan
 serasi dan indah apabila rumah yang bagus dengan halamannya yang luas 
dan ditata dengan bunga-bunga yang indah maka orang akan memuji 
keserasian itu.
Lagu
 atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara 
tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa 
sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa
 puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang
 sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang 
indah merupakan pertentangan yang serasi.
Keseimbangan/keserasian.Keserasian
 juga bisa dibilang dengan kelarasan yaitu dua hal yang berbeda yang 
bisa menjadi terlihat indah dan selaras/serasi.seperti pada taman yang 
hijau tumbuh pohon-pohon hijau yang menjadikan tempat itu terlihat 
serasi.contoh keserasian pada manusia atau hubungan juga suka terjadi 
keserasian.Dua orang yang berhubungan dan memiliki kesamaan atau 
kecocokan bisa di katakan serasi.Jadi,keserasian bisa di teorikan 
menjadi hal yang cocok.
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A.   CINTA KASIH
Menurut
 kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah 
rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) 
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya 
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan 
kata lain cinta dan kasih memiliki hampir kesamaan arti tetapi kata 
kasih memperkuat arti dari cinta.
Terdapat
 perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian 
tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk 
mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.  Cinta samasekali 
bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.   Cinta bersifat manusiawi
2.   Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3.   Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Ada 3 unsur tentang cinta, yaitu:
1.  Keintiman : kedekatan hub
2.  Gairah  : secara sexual, cantik,ganteng,dll
3.  Komitmen : pernyataan bahwa kau pacarku
Kemungkinan : 
Ø Keintiman+komitmen = Cinta Hampa = ada pernyataan pacaran , ada kedekatan tapi tidak ada nafsu (ketertarikan lawan jenis)
Ø Komitmen+Nafsu= Cinta Romantis ada pernyataan dan ada ketertarikan terhadap lawan jenis (merasa pasanganya cantik,ganteng,dll)
Ø Nafsu+keintiman= Cinta Sembrono= ada ketertarikan,ada kedekatan hubungan tapi tidak  ada status pacaran.
Ada tiga tingkat cinta :
Pertama,
 cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang 
mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. 
Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
Kedua,
 cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih 
tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena 
semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini 
akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih 
mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar 
kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia berani 
mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia 
bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau 
melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
Ketiga,
 cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah 
cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap 
ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus
 namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang 
Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari 
aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak
 akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah 
kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
B.     CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
1. Cinta Diri
Cinta
 Diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah 
mengungkpkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, 
kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan 
berguna bagi dirinya, dan menghindari diri dari segala sesuatu yang 
membahayakan kesalahan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammd SAW, bahwa 
seandainya beliau mengetahui hal-hl gaib, tentu beliau akan memperbanyak
 hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala 
keburukan.
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar
 manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan 
manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri
 sendiri dan egoismenya. Allah ketika member isyarat tentang kecintaan 
manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya 
apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menurus untuk 
memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian 
karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian 
kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam 
cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu.
3. Cinta Seksual
Cinta
 erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam 
melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama ntara suami dan 
istri. Ia merupakan factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
 “Dan
 diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan untukmu 
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa 
tentram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. 
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda 
bagi yang berpikir. QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan
 seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi
 kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual terbentuk keluarga.
Mengingat
 bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh iktan-ikatan 
fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-ankanya, maka 
para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah
 dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melaikan dorongan 
psikis.
Cinta
 kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kasih nabi Nuh as. Betapa 
cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan 
penuh rasa cinta. Kasih sayang, dan belas kasihan, untuk naik ke perahu 
agar tidak tenggelam ditelan ombak :
 “…Dan
 nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh 
terpencil – : “Hai…anakku, naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah 
kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir”.(QS, Yusuf, 12:84)
5.  Cinta Kepada Rasul
Cinta
 kepad rasul, yang ditulis Allah sebagai rahmh bagi seluruh alam 
semesta, menduduki peringkt ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini 
karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah 
laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
C.    KASIH SAYANG
Kata
 kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang 
pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih 
sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. 
Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih 
maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai 
sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai 
ajal menjemput.
Yang
 dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta 
atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih 
bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, 
saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa
 kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan 
lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering 
dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan 
disayanginya.
D.    KEMESRAAN
Kemesraan
 berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan
 berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. 
Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata.
 Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang 
dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
Kemesraan
 dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas 
yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang 
menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
Kemesraan
 dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam 
perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih 
sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
Kemesraan
 Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia 
sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan 
sebagainya.
E.     PEMUJAAN
Pemujaan
 berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja 
kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan 
ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan 
kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena 
merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara
 Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai 
dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan 
merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai 
manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam 
terciptanya kehidupan yang lebih indah.
F.     BELAS KASIH 
Belas
 kasih (composian)adalah kebajikan -satu di mana kapasitas emosional 
empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian 
dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar
 dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, 
masyarakat, dan kepribadian .  Ada
 aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif, seperti individu
 belas kasih yang sering diberi milik kedalaman,kekuatan atau gairah .
Lebih
 kuat dari empati , merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk 
meringankan penderitaan orang lain. Hal ini sering, meskipun tidak 
pasti, komponen kunci dalam apa yang memanifestasikan dalam konteks 
sosial .Dalam etika istilah, berbagai ungkapan bawah usia yang disebut 
Golden Rule mewujudkan oleh implikasi prinsip kasih sayang: untuk orang 
lain apa yang Anda ingin mereka lakukan untuk  Anda 
G. CINTA KASIH EROTIS
Cinta
 kasih erotis adalah kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan 
penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut
 bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan 
bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat di percaya. 
Pertama-tama
 cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang 
eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang 
sampai waktu itu terdapat diantara 2orang yang asing 1sama lain. Tetapi 
seperti yang telah di katakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, 
kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. 
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekskllusivitas yang tidak terdapat 
dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan.
 Ciri-ciri
 eksklusif dalam cinta kasih erotis ini perlu di bicarakan lebih lanjut.
 Kerap kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis di salah tafsirkan 
dan di artikan sebagai suatu ikatan hak milik. Cinta kasih erotis 
apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai 1 pendirian, yaitu bahwa 
seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang 
sedalam-dalamnya, dan menerima pribadi orang lain yang sedalam-dalamnya.
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Ngomongin penderitaan berarti kita harus tau arti kata terlebih dahulu. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya 
 menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan 
dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. 
Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan 
bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan 
individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. 
Suatu
 pristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu 
merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan 
merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai 
langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan. 
B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan.
 Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut 
phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang  merasa ketakutan antara 
lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan.
 Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu 
gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, 
dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya 
ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia 
adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya 
mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa 
tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam 
keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh 
kali lebih parah.
C.  KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental.
 Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat
 ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi 
sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala 
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1.   nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.  nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1.    gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rokhani
2.      usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3.  kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1.      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2.      terjadinya konflik sosial budaya
3.  cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses
 kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan
 negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai 
usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, 
ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam 
hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang 
bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak 
tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
1.   agresi
 berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan 
secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang
 dapat membahayakan orang sekitarnya
2.      regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3.  fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
4.  proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
5.      Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6.   narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
7.    autisme;
 ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau 
berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn 
dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
- kota – kota besar
 - anak-anak muda usia
 - wanita
 - orang yang tidak beragama
 - orang yang terlalu mengejar materi
 
Apabila
 kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya 
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
- Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
 - Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
 
Orang
 yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh 
bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa 
sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan
 karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,  atau ingin bunuh diri. 
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti
 kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. 
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup 
bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari 
penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. 
Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin  
timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia 
berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain.
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap
 manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. 
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. 
Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi
 penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan rnenghindari atau 
menghilangkan sama sekali. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia,
 artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup 
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena 
itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai 
rangkaian penderitaan. Manusia hams optimis, is hams berusaha mengataasi
 kesulitan hidup. Allah telah berfinnan dalam surat Arra’du ayat 11, 
bahwa Tuhan tidak akan membah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri 
yang berusaha merubahnya.
E. PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Beberapa
 sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, 
bencana alam, bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah 
tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat 
hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, Meletusnya gunung 
galunggung,perang Irak-Iran. Berita mengenai penderitaan manusia silih 
berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud 
supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan
 manusia. Dengan demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat 
sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan 
sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan 
dan penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan 
secara perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, 
kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian 
dan tempat-tempat pengungsian.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bemama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul “Arie Hangara”.
F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila
 kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya 
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
G. PENGARUH PENDERITAAN
Orang
 yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh 
bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa 
sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan 
karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap 
ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal 
kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap
 negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau
 kawin, tidak punya gairah hidup.
Langganan:
Komentar (Atom)