Senin, 30 April 2012

Maling..No Way



Hari itu kami sedang mengikuti pemilihan Kepala Desa (Kades ) di desa tempat kami tinggal. Balai Desa yang jadi tempat pemilihan itupun begitu sesak dan begitu pengap sampai akhirnya kami harus keluar dari kerumunan warga yang sibuk dengan pemilihan Kades itu.
Seorang dari temanku punya ide untuk main ke desa yang dekat daerah itu, Maman atau biasa dipanggil Alex. Sebetulnya saya tau alasan Maman mengajak kami kesitu, tradisi di tempat kami kalo ada pemilihan kades atau lurah, kita boleh mengambil apapun yang ada diluar asalkan bukan barang - barang  berharga tinggi seperti motor, mobil atau barang elektronik yang punya harga tinggi, biasanya barang yang diambil atau dijarah itu seperti hewan ternak yang sedang di luar atau tanaman seperti buah2an atau hasil kebun. Kades atau lurah yang terpilih nantilah yang akan mengganti semua barang kehilangan tersebut.


Setelah sampai di tempat tujuan, kamipun langsung mencari barang yang mau dijarah.
Satu persatu tempat kami datangi, sampai ke kandang bebekpun kita masuki. Pas kita lagi ngejar seekor ayam buat dijarah tiba -tiba saja dari arah lain kami dikagetkan dengan segerombol warga yang berlari ke arah kami dengan membawa senjata tajam seperti samurai, parang, cerulit sampai balok kayupun ga ketinggalan.
Tanpa ada komando kita berlari ke arah pematang sawah yang kebetulan baru dipanen.
Dengan perasaan penuh ketakutan kami berlari seperti orang yang kesetanan, ga peduli sawah yang becek atau yang belum dipanen sekalipun kita terobos bak traktor yang sedang membajak sawah.
Sampai akhirnya teman saya yang bernama Alex jatuh tersungkur di sawah akibat terpeleset.

"Allahu Akbar"!! teriak Wawan yang melihat Maman terjatuh. Sambil terus berlari Wawan cuma bisa teriak memberitahu kalo Alex terjatuh. Ya Allah mudah-mudahan Maman baik-baik saja, doaku dalam hati.

Seketika itu Wawan teriak memanggil dengan napas tersendat-sendat. Ketika saya melihat ke arah Maman, rasa takut yang tadi begitu besar hilang seketika ketika melihat Maman dibiarkan begitu saja tersungkur di sawah oleh segerombolan orang yang berlari mengejar kami tadi.



Setelah itu kami sadar kalo kami bukanlah yang mereka kejar.
Ternyata mereka mengejar pasukan Pengendali Masyarakat ( DALMAS ) yang menangkap rekannnya karena mencuri ayam dan kambing di sekitar kampung itu.


Semoga Maman dan Wawan masih ingat kenangan yang ga bisa dilupakan ini.
dan semoga cerita ini bisa sedikit memberi pelajaran bagi kita semua.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar